Selasa, 29 April 2008

Penjajahan Belanda "Mitos atau Realita"

Foto bareng peserta Seminar Nasional IKAHIMSI (dari USU-MEDAN) di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Aq yang makai jaket putih. Salam hormat JENI MATITAPUTY (MHS- UNIVERSITAS PATIIMUTA AMBON).



Untuk menjawab pertanyaan tentang Penjajahan Belanda atas Indonesia yang dikatakan berlangsung selama 350 tahun apakah “mitos atau realitas” maka terlebih dahulu perlu digambarkan secara umum tentang sejarah terbentuknya penjajahan Belanda di Indonesia.
Disebabkan kesulitan memperoleh rempah-rempah di Eropa karena tidak diperkenankan melakukan kegiatan perdagangan di Lisboa (Lisabon Portugis) maka Belanda mulai berupaya sendiri untuk menemukan sumber penghasil rempah-rempah yakni di Maluku dengan mengirimkan ekspedisi dagangnya. Ekspedisi dagang Belanda pertama kali menginjakan kakinya di Indonesia pada tahun 1596, yakni sejak Cornelis De Houtman mendarat di Banten. Dan kemudian ekspedisinya yang kedua dibawah pimpinan Yakob Van Neck dan Wiljbrand Van Waerjwijk 1598 yang berhasil mendirikan sebuah loji perdagangannya di Hila Ambon yang dikenal sebagai Casteel Van Vierre atau benteng Holandia sejak itu mulai berdatangan secara teratur bangsa Belanda ke Indonesia. Untuk menghindari persaingan diantara para pedagang Belanda maka pada tahun 1602, dibentuklah suatu perserikatan dagang yang dikenal sebagai VOC. Dengan Hak Octrooi yang dimilikinya, VOC berhasil menaklukan dan menguasai beberapa daerah di Indonesia.
Setelah VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 baru pemerintah Belanda mengambil alih secara resmi kekuasaan atas Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai bagian dari wilayah kerajaan Belanda namun realisasinya baru terwujud pada tahun 1816 setelah diserahkan kembali oleh Inggris. Pemerintah Belanda kemudian berupaya meluaskan kekuasaannya atas Indonesia dengan menaklukan secara bertahap daerah-daerah yang belum dikuasainya.
Akibat dari perang revolusioner Perancis maka pada tahun 1795 kerajaan Belanda diduduki oleh Perancis. Pemerintahan atas Belanda dipegang oleh Louis Napoleon dan dikirimlah Daendels (1808-1811) dan kemudian Jansens (1811) sebagai Gubernur Jenderal di Indonesia yang memerintah atas nama Perancis. Pada tanggal 18 September 1811 Jansens menyerah kepada Inggris maka selanjutnya Inggris menempatkan Raffles sebagai Letnan Gubernur Jenderal dan memerintah Indonesia dengan status sebagai jajahan Inggris. Berdasarkan Konvensi London 1815, maka dalam tahun 1816 semua bekas jajahan Belanda yang dikuasai Inggris di Indonesia diserahkan kembali oleh John Fendall (pengganti Raffles) kepada Belanda yang diterima oleh Komisi Jenderal yang terdiri dari Van Der Cappelen, Ellout dan Buyskes. Sejak saat itu Belanda kembali memerintah Indonesia dan berakhir pada tanggal 9 Maret 1942 yakni dengan menyerahnya Belanda atas Jepang di Kalijati.
Namun demikian, penjajahan atau pendudukan daerah-daerah di Indonesia dalam masa-masa baik oleh VOC maupun pemerintah Belanda tersebut tidak dapat dikatakan sebagai penjajahan Belanda atas Indonesia secara utuh. Hal ini dapat dibuktikan dengan realitas sejarah sebagai berikut;
1.Bangsa Belanda yang pertama-tama tiba di Indonesia (Banten) merupakan ekspedisi-ekspedisi dagang; De Houtman (1596) maupun Waerwijk (1598) bukan ekspedisi perang yang bertujuan menjajah Indonesia. Dengan demikian permulaan mereka tiba di Indonesia tidak dapat dikatakan sebagai permulaan penjajahan Belanda atas Indonesia
2.Penguasaan dalam masa VOC terhadap daerah yang dikuasainya di Indonesia tidak dapat dikatakan sebagai suatu penjajahan Belanda secara resmi karena VOC hanyalah sebuah serikat dagang biasa.
3.Dalam masa-masa tersebut masih terdapat raja-raja atau sultan-sultan besar di Indonesia yang memerintah atas wilayahnya secara otonom. Ini berarti tidak mungkin ada raja-raja besar yang memerintah dalam kekuasaan asing (Belanda).
4.Dalam masa penjajahan Belanda ternyata terdapat pula penjajahan yang dilakukan oleh Perancis (1795-1811) dan Inggris (1811-1816).
5.Tidak semua daerah di Indonesia dalam masa-masa tersebut telah diduduki dan dijajah secara langsung oleh Belanda. Memang Kepulauan Banda (Maluku) telah dikuasai sejak tahun 1602 dengan adanya peristiwa pembantaian Banda namun beberapa daerah lainnya baru ditaklukan pada beberapa puluh bahkan ratusan tahun kemudian seperti Gowa Tallo, pada tahun 1667 melalui perjanjian Bongaya, Jawa tahun 1830 setelah perang Diponegoro, Sumatera Barat 1837 setelah perang Paderi, Kalimantan 11 Juni1860 sejak penghapusan kesultanan Banjarmasin dan masih banyak yang lainnya lagi dalam kurun waktu yang berbeda. Bahkan beberapa daerah lain baru dapat ditaklukan dan dijajah oleh Belanda pada awal abad ke -20 yakni, Aceh 1904 setelah Cut Nyak Dien berhasil ditawan oleh Belanda dan Bali 1908 setelah perang Puputan di Klungkung.
6.Prof. Resink, yang melakukan rekonstruksi sejarah dengan memakai pendekatan hukum internasional, memperlihatkan dengan sangat jelas bahwa umur kepulauan Indonesia sebagai bagian dari pax neerlandica tak sampai 40 tahun.
Dengan demikian, berdasarkan gambaran terhadap realitas sejarah tersebut maka dapat ditegaskan bahwa penjajahan Belanda atas Indonesia yang dikatakan berlangsung selama 350 tahun, sesungguhnya bukan “realitas” melainkan hanyalah “mitos” belaka.

Sumber Data:
Helius Sjamsuddin. 2001. Pegustian dan Temenggung. Akar Sosial, Politik, Etnis dan Dinasti. Perlawanan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah 1859-1906. Jakarta: Balai Pustaka
I Wayan Badrika. 2003. Sejarah Nasional Indonesia dan Umum 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto.1984. Sejarah Nasional Jilid IV. Jakarta: Balai Pustaka
Ricklefs M.C. (2001). A History of Modern Indonesia c. 1200. Third Edition. Basingstoke: Palgrave, Stanford University Press.

Read More......

SEJARAH ANAK – ANAK SEJARAH


Tedy H - MHS-Sejarah (UNDIP-SEMARANG)


Sejarah Anak – Anak Sejarah

Anak Sejarah Tak Kenal Lelah …

Anak Sejarah Tak Mudah Menyerah …

Cari Arsip, Cari Data, Cari Pustaka, Cari Dosen …

Anak Sejarah Kampusnya Mewah (MEPET SAWAH) …

Anak Sejarah Ada Yang Kerja di Sawah …

Anak Sejarah Kan Tetap Jadi Sejarah

Karena Sejarah Tidak ‘Kan Tercipta Tanpa Anak Sejarah …

Sejarah Anak – Anak Sejarah

Harus Memakai JAS MERAH …

Anak Sejarah AKIDAHnya Wah – Wah …

Anak Sejarah, JANGANLAH di Pandang Sebelah Mata … !

Anak Sejarah Tetaplah Punya Masa Depan Yang “WAH” … !

Karena Tak Sesuatupun di Dunia Ini Yang Tidak Punya Tujuan …. !

Tanpa SEJARAH, Orang ‘Kan Lupa IDENTITASNYA … !

Karena SEJARAH begitu BERHARGA … !

Karena Itu SEJARAH HARUS DIHARGAI … !

Karena Dengan SEJARAH Kita Bisa BIJAKSANA … !

Read More......

Ayo.. Kembangkan Potensi mu Mahasiswa Sejarah

Teman-teman blog ini milik kita bersama. kalau ada yang bersedia memasukin tulisan apa saja yang berkaitan dengan sejarah, saya sangat berterima kasih. Ayo teman-teman mahisiswa sejarah se indonesia ditunggu ya tulisannya di alamat e-mail : samy_patra@yahoo.com saya akan mempublikasikan tulisan teman-tema. ditunggu ya. Salam hormat Samuel P Ritiauw.

Read More......